Semen PCC dan PPC
Pendahuluan
Pada saat ini dimana untuk mengurangi emisi karbon dioksida, komponen terbesar gas rumah kaca, yang dihasilkan dari proses kalsinasi kapur dan pembakaran batu bara. Isu lingkungan ini tampaknya akan memainkan peran penting dalam kaitan dengan isu pembangunan berkelanjutan di masa mendatang maka sudah di produksi type semen yang dapat mengurangi masalah lingkungan hidup tersebut. Produsen-produsen semen di Indonesia sudah memproduksi semen PCC dan PPC dimana dengan memproduksi semen tersebut selain mengurangi dampak lingkungan juga lebih ekonomis dan meningkatkan kapasitas produksi semen.
Semen PCC dan PPC berdasarkan SNI 2004
1. Semen Portland Komposit ( SNI 15-7064-2004 )
Bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak semen portland dan gips dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran antara bubuk semen portland dengan bubuk bahan anorganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain terak tanur tinggi (blast furnace slag), pozolan, senyawa silikat, batu kapur, dengan kadar total bahan anorganik 6% - 35 % dari massa semen portland komposit.
Penggunaan
Semen portland komposit dapat digunakan untuk konstruksi umum seperti: pekerjaan beton, pasangan bata, selokan, jalan, pagar dinding dan pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, panel beton, bata beton (paving block) dan sebagainya.
2. Semen Portland Pozzoland (SNI 15-0302-2004 )
suatu semen hidrolis yang terdiri dari campuran yang homogen antara semen portland dengan pozolan halus, yang di produksi dengan menggiling klinker semen portland dan pozolan bersama-sama, atau mencampur secara merata bubuk semen portland dengan bubuk pozolan, atau gabungan antara menggiling dan mencampur, dimana kadar pozolan 6 % sampai dengan 40 % massa semen portland pozolan.
pozolan
bahan yang mengandung silika atau senyawanya dan alumina, yang tidak mempunyai sifat mengikat seperti semen, akan tetapi dalam bentuknya yang halus dan dengan adanya air, senyawa tersebut akan bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida pada suhu kamar membentuk senyawa yang mempunyai sifat seperti semen.
Jenis dan penggunaan
2.1 Jenis IP-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk semua tujuan pembuatan adukan beton.
2.2 Jenis IP-K yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk semua tujuan pembuatan adukan beton, semen untuk tahan sulfat sedang dan panas hidrasi sedang.
2.3 Jenis P-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi.
2.4 Jenis P-K yaitu semen porland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi, serta untuk tahan sulfat sedang dan panas hidrasi rendah.
Persamaan karakter dan kelebihan semen PCC dan PPC
Berdasarkan penjelasan diatas terdapat kesamaan antara PCC dan PCC yaitu terdapat bahan tambahan antara 6% - 40%. Maka dengan adanya bahan tambahan dalam semen tersebut dibandingkan semen OPC adalah :
1. Jika dengan jumlah semen yang sama akan didapat kuat tekan awal yang lebih tinggi pada semen OPC.
2. Kuat awal semen PCC dan PPC tergantung dari produsen menggunakan berapa besar bahan tambahan dalam semen.
3. Memiliki perkembangan kuat tekan akhir baik karena pengaruh dari SiO2 yang mempengaruhi kuat tekan akhir beton biasanya semakin tinggi bahan tambahan klinker kuat tekan akhir semen PCC dan PPC diatas umur 28hari.
4. Berdasarkan SNI 03-2915-2002 semen PPC dapat digunakan untuk beton didaerah sulfat
5. Memiliki panas hidrasi yang lebih rendah dibandingkan semen OPC
Kekurangan semen PCC dan PPC
1. Jika dengan jumlah semen yang sama dengan OPC maka kuat tekan awal dan kuat tekan umur 28hari dibawah dari semen OPC, kuat tekan mencapai optimum pada umur diatas 28 hari bisa 56 hari atau 90 hari tergantung dari jumlah bahan tambahan dalam semen.
2. Konsistensi beton besar dipengaruhi konsistensi bahan tambahan semen pada PCC dan OPC.
3. Untuk mengejar kuat tekan pada umur 28 hari maka biasanya penggunaan semen PCC dan PPC lebih banyak 20 - 50 kg/m3 dibandingkan semen OPC.
Pada saat ini dimana untuk mengurangi emisi karbon dioksida, komponen terbesar gas rumah kaca, yang dihasilkan dari proses kalsinasi kapur dan pembakaran batu bara. Isu lingkungan ini tampaknya akan memainkan peran penting dalam kaitan dengan isu pembangunan berkelanjutan di masa mendatang maka sudah di produksi type semen yang dapat mengurangi masalah lingkungan hidup tersebut. Produsen-produsen semen di Indonesia sudah memproduksi semen PCC dan PPC dimana dengan memproduksi semen tersebut selain mengurangi dampak lingkungan juga lebih ekonomis dan meningkatkan kapasitas produksi semen.
Semen PCC dan PPC berdasarkan SNI 2004
1. Semen Portland Komposit ( SNI 15-7064-2004 )
Bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak semen portland dan gips dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran antara bubuk semen portland dengan bubuk bahan anorganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain terak tanur tinggi (blast furnace slag), pozolan, senyawa silikat, batu kapur, dengan kadar total bahan anorganik 6% - 35 % dari massa semen portland komposit.
Penggunaan
Semen portland komposit dapat digunakan untuk konstruksi umum seperti: pekerjaan beton, pasangan bata, selokan, jalan, pagar dinding dan pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, panel beton, bata beton (paving block) dan sebagainya.
2. Semen Portland Pozzoland (SNI 15-0302-2004 )
suatu semen hidrolis yang terdiri dari campuran yang homogen antara semen portland dengan pozolan halus, yang di produksi dengan menggiling klinker semen portland dan pozolan bersama-sama, atau mencampur secara merata bubuk semen portland dengan bubuk pozolan, atau gabungan antara menggiling dan mencampur, dimana kadar pozolan 6 % sampai dengan 40 % massa semen portland pozolan.
pozolan
bahan yang mengandung silika atau senyawanya dan alumina, yang tidak mempunyai sifat mengikat seperti semen, akan tetapi dalam bentuknya yang halus dan dengan adanya air, senyawa tersebut akan bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida pada suhu kamar membentuk senyawa yang mempunyai sifat seperti semen.
Jenis dan penggunaan
2.1 Jenis IP-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk semua tujuan pembuatan adukan beton.
2.2 Jenis IP-K yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk semua tujuan pembuatan adukan beton, semen untuk tahan sulfat sedang dan panas hidrasi sedang.
2.3 Jenis P-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi.
2.4 Jenis P-K yaitu semen porland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi, serta untuk tahan sulfat sedang dan panas hidrasi rendah.
Persamaan karakter dan kelebihan semen PCC dan PPC
Berdasarkan penjelasan diatas terdapat kesamaan antara PCC dan PCC yaitu terdapat bahan tambahan antara 6% - 40%. Maka dengan adanya bahan tambahan dalam semen tersebut dibandingkan semen OPC adalah :
1. Jika dengan jumlah semen yang sama akan didapat kuat tekan awal yang lebih tinggi pada semen OPC.
2. Kuat awal semen PCC dan PPC tergantung dari produsen menggunakan berapa besar bahan tambahan dalam semen.
3. Memiliki perkembangan kuat tekan akhir baik karena pengaruh dari SiO2 yang mempengaruhi kuat tekan akhir beton biasanya semakin tinggi bahan tambahan klinker kuat tekan akhir semen PCC dan PPC diatas umur 28hari.
4. Berdasarkan SNI 03-2915-2002 semen PPC dapat digunakan untuk beton didaerah sulfat
5. Memiliki panas hidrasi yang lebih rendah dibandingkan semen OPC
Kekurangan semen PCC dan PPC
1. Jika dengan jumlah semen yang sama dengan OPC maka kuat tekan awal dan kuat tekan umur 28hari dibawah dari semen OPC, kuat tekan mencapai optimum pada umur diatas 28 hari bisa 56 hari atau 90 hari tergantung dari jumlah bahan tambahan dalam semen.
2. Konsistensi beton besar dipengaruhi konsistensi bahan tambahan semen pada PCC dan OPC.
3. Untuk mengejar kuat tekan pada umur 28 hari maka biasanya penggunaan semen PCC dan PPC lebih banyak 20 - 50 kg/m3 dibandingkan semen OPC.
Mantap Pak... d tunggu tulisan lainnya. Hehe
BalasHapusMantap Pak... d tunggu tulisan lainnya. Hehe
BalasHapusyang lebih untung jika diterapkan dibatching plant yang mana ya pak...?
BalasHapusmas ruli masih di sulawesi kah
BalasHapusmantap artikelnya mas ruli
Masih pak
HapusBagus yang ppc atau pcc pa?
BalasHapusSemua bagus pak, pasti sudah sesuai dengan sni yang ditetapkan, hanya tergantung pada bahan tambahan yang digunakan oleh pabrik
HapusBaik mana antara PPC atau pcc untuk kita yg mau bangun bangunan Ruma
BalasHapusKeduanya bagus untuk bangun rumah pak, khususnya untuk acian tidak cepat retak karena hydrasi semen yang rendah
Hapusmantaf Pak ...thanks, sangat bermanfaat
BalasHapusAlhamdulillah
HapusCasino & Gaming in Minneapolis - DRMCD
BalasHapusThe 정읍 출장마사지 Casino at Minnesota Casino has a variety of slots, 정읍 출장마사지 video poker, and the newest table games 춘천 출장샵 like Hold'em to get you a seat to 충주 출장샵 one of 동두천 출장안마 our favorite